Realisasi Investasi ESDM 2023, Smelter Nikel Capai US$2.676,4 Juta


Rabu, 2024-05-29


Pada tahun 2023, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil merealisasikan investasi di sektor pembangunan fasilitas pemurnian mineral yang terintegrasi, termasuk smelter nikel.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merealisasikan investasi di sektor pembangunan fasilitas pemurnian mineral yang terintegrasi salah satunya smelter nikel sebesar US$2.676,4 juta tahun 2023.

Hal ini disampaikan Menteri Arifin Tasrif saat menyampaikan capaian kinerja sektor ESDM tahun 2023 dalam konferensi pers bersama jajarannya, di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (15/1/2024).

“Jadi, kita ada beberapa komoditas disini bahwa dari pembangunan smelter nikel ini masih ada satu yang perlu diselesaikan,” kata Arifin.

Menurutnya, selain pembangunan smelter nikel masih ada pembangunan smelter bauksit yang sejauh ini telah tertinggal jauh dari smelter nikel. Ada beberapa smelter bauksit yang harus diselesaikan pembangunannya pada 2024 ini.

“Kemudian bauksit kita ketinggalan, ini masih ada enam pembangunan smelter yang ketinggalan yang pembangunannya masih antara 30% sampai dengan 60%. Baru satu yang mencapai 90%, sedangkan yang 60% harus diselesaikan,” ujarnya.

Selanjutnya, dia menuturkan, ada juga pembangunan smelter besi yang sudah selesai karena hanya satu smelter yang dibangun hingga 2023. Kemudian, juga ada pembangunan smelter untuk tembaga dan masih dalam tahap penyelesaian.

“Tembaga ini masih dalam penyelesaian. (Pembangunan smelter tembaga ini) ada dua yang paling besar yang pertama di Gersik, Tuban, Jawa Timur, dan kedua di Nusa Tenggara Barat,” tuturnya.

Ia juga memaparkan, untuk realisasi investasi pembangunan pemurnian atau smelter tahun 2023 terdiri dari empat komoditas, yaitu nikel, bauksit, besi, dan tembaga.

Untuk smelter nikel dalam tahap existing berjumlah 5 pabrik dan tahap rencana berjumlah 2 pabrik sehingga total smelter nikel 2023 ada sebanyak 7 pabrik dengan nilai total sebesar US$2.676,4 juta, sedangkan pembangunan smelter bauksit dalam tahap rencana berjumlah 7 pabrik di tahun 2023 dengan nilai total sebesar US$5.853,5 juta.

Kemudian pembangunan smelter besi adalam tahap rencana berjumlah 1 pabrik dengan nilai total sebesar US$51,5 juta. Lalu, untuk pembangunan smelter tembaga dalam tahap rencana berjumlah 1 pabrik dengan nilai total sebesar US$3.084,7 juta.

“Sehingga total pembangunan fasilitas pemurnian (smelter) mineral yang terintegrasi pada 2023 berjumlah 16 smelter dengan total nilai US$11.666,2 juta,” paparnya.

Ia juga membeberkan, pembangunan smelter terintegrasi dengan penambangan tahun 2023 yang merupakan kekuatan nasional untuk pengembangan ekosistem industri baterai terintegrasi.

Editor : Shiddiq
Sumber: nikel.co.id

Berita Lainnya

Staf Khusus Presiden Sebut Negara-negara di Global North Berkontribusi 92% Emisi Global



ASM Ajak Menilik Potensi Investasi Industri Nikel



Pajak Progresif Nikel Mengancam Keberadaan Hilirisasi



Pergerakan Ekonomi Nasional Melalui Hilirisasi Nikel



Baru 26% RKAB Mineral Disetujui, Ini Rencana Produksi Nikel, Emas Dkk



Nikel, Emas, dan Tembaga, Tiga Komoditas Mineral Andalan Indonesia di Pasar Global



7 Pulau yang Menyimpan Cadangan Emas Terbesar di Indonesia



Pabrik Nikel Menjamur, Investasi di 2023 lalu Tembus Rp39 Triliun



Realisasi Produksi Mineral Indonesia di Bawah Target 2023 : Peluang?



Realisasi Investasi ESDM 2023, Smelter Nikel Capai US$2.676,4 Juta



Industri Logam Dasar Tumbuh Pesat 14,17%, Ada Andil Permintaan dari China?



Menteri ESDM: Aturan Relaksasi Ekspor Mineral Mentah Sedang Disiapkan



Pemanfaatan Nikel 2040 Diprediksi Masih Didominasi Baja Anti Karat



Gak Cuma China, Ini Negara Penikmat Produk Nikel RI



Pemanfaatan Nilai Tambah Hilirisasi Nikel RI Dinilai Masih Rendah



7 Aspek Penting untuk Keberlanjutan Industri Nikel di Indonesia



Organisasi Nikel Internasional Bujuk Indonesia Bergabung Kembali



Penggunaan Limbah Slag Nikel Sebagai Material Konstruksi Jalan Ramah Lingkungan



Dampak Kerja Sama Investasi Nikel Indonesia-China Terhadap Pertumbuhan Ekonomi



Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Terhadap Pemisahan Nikel dari Logam Pengotor Menggunakan Metode Leaching



Penelitian Baterai Nikel dan Hubungan Bilateral Indonesia-Korea di Bidang Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi



Mengamankan Masa Depan Industri Nikel, Pentingnya Moratorium Pembangunan Smelter di Indonesia



Pengenalan Metode Biooksidasi untuk Pengolahan Bijih Emas



Nikel Pilar Utama Dalam Industri Baterai Kendaraan Listrik dan Masa Depan Energi Bersih



Potensi Terak Nikel sebagai Agregat Beton



Keunggulan Daya Saing Nikel Indonesia di Pasar Internasional



Potensi dan Pengembangan Industri Berbasis Unsur Tanah Jarang di Indonesia



Optimasi Proses Hidrometalurgi untuk Mineral Emas Porfiri dan Sulfida Rendah



Efektivitas Carsul dalam Menurunkan Konsentrasi Chrome Hexavalent pada Limbah Tambang Nikel



Efektivitas Carsul dalam Menurunkan Konsentrasi Chrome Hexavalent pada Limbah Tambang Nikel