Penelitian Baterai Nikel dan Hubungan Bilateral Indonesia-Korea di Bidang Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi


Kamis, 2024-10-03


Dalam beberapa tahun terakhir, pengembangan teknologi baterai berbasis nikel, khususnya baterai lithium-ion, telah menjadi perhatian utama dalam industri kendaraan listrik. Penelitian mengenai baterai Nickel Manganese Cobalt Oxide (NMC) yang berkapasitas tinggi menunjukkan potensi besar dalam mendukung transisi energi bersih melalui kendaraan listrik. Di sisi lain, hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan di bidang industri, perdagangan, dan transisi energi juga mengalami peningkatan yang signifikan.


Karakteristik Baterai NMC (Nickel Mangan Cobalt

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zhang et al. (2018), baterai NMC yang berkapasitas tinggi menunjukkan keunggulan dalam hal densitas energi dan kinerja daya yang dibutuhkan oleh kendaraan listrik. Uji coba baterai ini mencakup pengujian kapasitas, ketahanan internal, dan uji denyut (pulse test) yang mengukur respon tegangan baterai pada berbagai suhu dan tingkat pengisian daya (SOC). Hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan suhu operasi memberikan peningkatan signifikan pada kapasitas dan kinerja baterai.


Baterai NMC yang menunjukkan kemampuan pengisian dan pengosongan yang cepat sangat relevan dengan kebutuhan global akan teknologi yang mendukung transisi energi, terutama dalam sektor kendaraan listrik. Keunggulan ini membuat baterai NMC menjadi komponen kunci dalam pengembangan mobil listrik, yang semakin diminati seiring dengan meningkatnya kesadaran akan energi bersih.


Dalam konteks ini, hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan di bidang transisi energi semakin memperkuat potensi kolaborasi kedua negara, terutama karena Indonesia memiliki sumber daya nikel yang melimpah sebagai bahan baku baterai NMC, sementara Korea Selatan memiliki keunggulan teknologi dalam pengembangan baterai dan kendaraan listrik. Dengan kerja sama yang kuat, kedua negara dapat berperan besar dalam mendukung transisi energi global melalui inovasi di sektor baterai dan energi terbarukan.


Image

Korea Selatan, yang dikenal sebagai pemimpin global dalam teknologi baterai, telah menjadi mitra strategis bagi Indonesia dalam pengembangan industri baterai dan kendaraan listrik. Kerjasama ini melibatkan transfer teknologi dan investasi besar di sektor pertambangan nikel dan pabrik smelter di Indonesia. Nikel menjadi bahan baku utama dalam produksi baterai NMC, dan keberadaan cadangan nikel yang melimpah di Indonesia menjadikan negara ini mitra penting bagi Korea Selatan.


Peran Indonesia dalam Rantai Pasokan Baterai Global

Sebagai produsen nikel terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam rantai pasokan global untuk produksi baterai. Kebijakan hilirisasi yang mendorong pembangunan pabrik pengolahan dan smelter di dalam negeri memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok utama bahan baku baterai. Dalam kerja sama bilateral, Korea Selatan telah berinvestasi dalam sektor pertambangan dan pengolahan nikel di Indonesia, yang diharapkan dapat memperkuat rantai pasokan bahan baku baterai bagi industri kendaraan listrik di kedua negara.


Selain itu, transisi energi menuju energi bersih juga menjadi agenda penting dalam hubungan bilateral ini. Kerja sama dalam pengembangan baterai lithium-ion dan teknologi kendaraan listrik diharapkan dapat mendorong transisi energi yang lebih cepat, baik di Indonesia maupun di Korea Selatan.


Penelitian mengenai baterai nikel, khususnya baterai NMC, menunjukkan potensi besar dalam mendukung perkembangan kendaraan listrik yang ramah lingkungan. Di sisi lain, hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan di bidang industri dan transisi energi memberikan landasan kuat bagi pengembangan sektor ini di masa depan. Dengan cadangan nikel yang melimpah dan investasi teknologi dari Korea Selatan, Indonesia berpotensi menjadi pemain utama dalam industri baterai global, sekaligus mempercepat transisi menuju energi bersih.


Referensi

Berita Lainnya

Staf Khusus Presiden Sebut Negara-negara di Global North Berkontribusi 92% Emisi Global



ASM Ajak Menilik Potensi Investasi Industri Nikel



Pajak Progresif Nikel Mengancam Keberadaan Hilirisasi



Pergerakan Ekonomi Nasional Melalui Hilirisasi Nikel



Baru 26% RKAB Mineral Disetujui, Ini Rencana Produksi Nikel, Emas Dkk



Nikel, Emas, dan Tembaga, Tiga Komoditas Mineral Andalan Indonesia di Pasar Global



7 Pulau yang Menyimpan Cadangan Emas Terbesar di Indonesia



Pabrik Nikel Menjamur, Investasi di 2023 lalu Tembus Rp39 Triliun



Realisasi Produksi Mineral Indonesia di Bawah Target 2023 : Peluang?



Realisasi Investasi ESDM 2023, Smelter Nikel Capai US$2.676,4 Juta



Industri Logam Dasar Tumbuh Pesat 14,17%, Ada Andil Permintaan dari China?



Menteri ESDM: Aturan Relaksasi Ekspor Mineral Mentah Sedang Disiapkan



Pemanfaatan Nikel 2040 Diprediksi Masih Didominasi Baja Anti Karat



Gak Cuma China, Ini Negara Penikmat Produk Nikel RI



Pemanfaatan Nilai Tambah Hilirisasi Nikel RI Dinilai Masih Rendah



7 Aspek Penting untuk Keberlanjutan Industri Nikel di Indonesia



Organisasi Nikel Internasional Bujuk Indonesia Bergabung Kembali



Penggunaan Limbah Slag Nikel Sebagai Material Konstruksi Jalan Ramah Lingkungan



Dampak Kerja Sama Investasi Nikel Indonesia-China Terhadap Pertumbuhan Ekonomi



Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Terhadap Pemisahan Nikel dari Logam Pengotor Menggunakan Metode Leaching



Penelitian Baterai Nikel dan Hubungan Bilateral Indonesia-Korea di Bidang Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi



Mengamankan Masa Depan Industri Nikel, Pentingnya Moratorium Pembangunan Smelter di Indonesia



Pengenalan Metode Biooksidasi untuk Pengolahan Bijih Emas



Nikel Pilar Utama Dalam Industri Baterai Kendaraan Listrik dan Masa Depan Energi Bersih



Potensi Terak Nikel sebagai Agregat Beton



Keunggulan Daya Saing Nikel Indonesia di Pasar Internasional



Potensi dan Pengembangan Industri Berbasis Unsur Tanah Jarang di Indonesia



Optimasi Proses Hidrometalurgi untuk Mineral Emas Porfiri dan Sulfida Rendah



Efektivitas Carsul dalam Menurunkan Konsentrasi Chrome Hexavalent pada Limbah Tambang Nikel



Efektivitas Carsul dalam Menurunkan Konsentrasi Chrome Hexavalent pada Limbah Tambang Nikel