Penggunaan Limbah Slag Nikel Sebagai Material Konstruksi Jalan Ramah Lingkungan


Rabu, 2024-08-07


Industri nikel di Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, menjadikannya salah satu produsen utama nikel di dunia. Seiring dengan peningkatan produksi nikel, jumlah limbah slag nikel yang dihasilkan juga meningkat secara signifikan. Limbah ini, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menjadi masalah lingkungan yang serius. Oleh karena itu, penelitian tentang penggunaan slag nikel sebagai material konstruksi jalan yang ramah lingkungan menjadi sangat penting.


Pembangunan infrastruktur jalan merupakan salah satu prioritas pemerintah Indonesia dalam mendukung peningkatan ekonomi nasional. Setiap tahunnya, pembangunan dan pemeliharaan jalan memerlukan sekitar 1,3 juta ton aspal. Dengan persentase agregat dalam campuran aspal yang mencapai 90-95%, kebutuhan akan agregat alam menjadi sangat tinggi, mengakibatkan penurunan ketersediaan material alam. Dalam konteks ini, penggunaan limbah slag nikel sebagai alternatif pengganti agregat alam menjadi solusi yang potensial.


Potensi Slag Nikel

Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, mencapai 72 juta ton atau 52% dari total cadangan global. Produksi bijih nikel Indonesia pada tahun 2019 mencapai 800 ribu ton, atau sekitar 30% dari produksi total dunia. Dengan adanya program hilirisasi industri, pemerintah terus mendorong pengurangan ekspor bahan mentah dan peningkatan pengolahan bijih nikel di dalam negeri. Hal ini menghasilkan limbah slag nikel yang cukup besar, sekitar 21,8 juta ton per tahun.


Penelitian Penggunaan Slag Nikel

Penelitian yang dilakukan oleh Rindu Twidi Bethary dan Dwi Esti Intari dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa mengevaluasi penggunaan slag nikel dalam campuran beraspal untuk lapisan perkerasan Laston lapis antara (AC-BC). Beberapa pengujian dilakukan, antara lain karakteristik fisik material (aspal, agregat, dan slag nikel), sifat kimiawi dan mineral dari slag nikel menggunakan X-ray fluorescence spectrometry (XRF), X-ray diffraction (XRD), dan Scanning Electron Microscope (SEM).


Hasil Penelitian

Hasil pengujian menunjukkan bahwa slag nikel memiliki karakteristik fisik yang memenuhi persyaratan untuk digunakan dalam material konstruksi jalan. Berikut adalah pembahasan lebih mendetail dari hasil penelitian tersebut:

Karakteristik Fisik Slag Nikel

Kepadatan: Slag nikel memiliki kepadatan yang sesuai dengan standar yang dibutuhkan untuk material konstruksi jalan, sehingga memberikan stabilitas dan daya tahan yang baik.

Kekuatan Tekan: Pengujian menunjukkan bahwa slag nikel memiliki kekuatan tekan yang cukup tinggi, membuatnya cocok digunakan sebagai bahan pengganti agregat dalam campuran aspal.


Sifat Kimia dan Mineral

Komposisi Kimia: Analisis menggunakan X-ray fluorescence spectrometry (XRF) menunjukkan bahwa slag nikel mengandung elemen-elemen yang tidak berbahaya dan bahkan beberapa elemen yang dapat meningkatkan kualitas material jalan.

Struktur Mineral: Hasil dari X-ray diffraction (XRD) dan Scanning Electron Microscope (SEM) mengungkapkan bahwa struktur mineral dari slag nikel dapat memberikan stabilitas tambahan pada material konstruksi.


Pengujian Lingkungan

Toxicity Characteristic Leaching Procedure (TCLP): Pengujian ini menunjukkan bahwa kandungan zat berbahaya dalam slag nikel berada di bawah batas yang diperbolehkan oleh standar lingkungan. Hal ini memastikan bahwa penggunaan slag nikel tidak akan mencemari lingkungan sekitarnya.


Performansi Campuran Aspal dengan Slag Nikel

Ketahanan Terhadap Deformasi: Campuran aspal yang menggunakan slag nikel menunjukkan ketahanan yang baik terhadap deformasi, yang penting untuk umur panjang jalan.

Daya Tahan Terhadap Kondisi Cuaca: Slag nikel membantu meningkatkan daya tahan jalan terhadap kondisi cuaca ekstrem, seperti panas berlebihan atau hujan deras, yang sering terjadi di Indonesia.


Kesimpulan

Penggunaan slag nikel sebagai bahan pengganti agregat alam dalam konstruksi jalan tidak hanya mengurangi penggunaan material alam yang semakin berkurang, tetapi juga memberikan solusi terhadap masalah limbah industri. Dengan karakteristik fisik dan kimia yang memenuhi persyaratan, slag nikel merupakan alternatif yang layak untuk material konstruksi jalan ramah lingkungan. Penelitian ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pemanfaatan limbah industri dapat memberikan manfaat besar bagi pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.


Referensi

Bethary, R.T., & Intari, D.E. (2022). Penggunaan Limbah Slag Nikel Untuk Material Jalan Ramah Lingkungan. Fondasi: Jurnal Teknik Sipil, 11(1), 34-38.


Sumber:

Berita Lainnya

Staf Khusus Presiden Sebut Negara-negara di Global North Berkontribusi 92% Emisi Global



ASM Ajak Menilik Potensi Investasi Industri Nikel



Pajak Progresif Nikel Mengancam Keberadaan Hilirisasi



Pergerakan Ekonomi Nasional Melalui Hilirisasi Nikel



Baru 26% RKAB Mineral Disetujui, Ini Rencana Produksi Nikel, Emas Dkk



Nikel, Emas, dan Tembaga, Tiga Komoditas Mineral Andalan Indonesia di Pasar Global



7 Pulau yang Menyimpan Cadangan Emas Terbesar di Indonesia



Pabrik Nikel Menjamur, Investasi di 2023 lalu Tembus Rp39 Triliun



Realisasi Produksi Mineral Indonesia di Bawah Target 2023 : Peluang?



Realisasi Investasi ESDM 2023, Smelter Nikel Capai US$2.676,4 Juta



Industri Logam Dasar Tumbuh Pesat 14,17%, Ada Andil Permintaan dari China?



Menteri ESDM: Aturan Relaksasi Ekspor Mineral Mentah Sedang Disiapkan



Pemanfaatan Nikel 2040 Diprediksi Masih Didominasi Baja Anti Karat



Gak Cuma China, Ini Negara Penikmat Produk Nikel RI



Pemanfaatan Nilai Tambah Hilirisasi Nikel RI Dinilai Masih Rendah



7 Aspek Penting untuk Keberlanjutan Industri Nikel di Indonesia



Organisasi Nikel Internasional Bujuk Indonesia Bergabung Kembali



Penggunaan Limbah Slag Nikel Sebagai Material Konstruksi Jalan Ramah Lingkungan



Dampak Kerja Sama Investasi Nikel Indonesia-China Terhadap Pertumbuhan Ekonomi



Pengaruh Suhu dan Konsentrasi Terhadap Pemisahan Nikel dari Logam Pengotor Menggunakan Metode Leaching



Penelitian Baterai Nikel dan Hubungan Bilateral Indonesia-Korea di Bidang Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi



Mengamankan Masa Depan Industri Nikel, Pentingnya Moratorium Pembangunan Smelter di Indonesia



Pengenalan Metode Biooksidasi untuk Pengolahan Bijih Emas



Nikel Pilar Utama Dalam Industri Baterai Kendaraan Listrik dan Masa Depan Energi Bersih



Potensi Terak Nikel sebagai Agregat Beton



Keunggulan Daya Saing Nikel Indonesia di Pasar Internasional



Potensi dan Pengembangan Industri Berbasis Unsur Tanah Jarang di Indonesia



Optimasi Proses Hidrometalurgi untuk Mineral Emas Porfiri dan Sulfida Rendah



Efektivitas Carsul dalam Menurunkan Konsentrasi Chrome Hexavalent pada Limbah Tambang Nikel



Efektivitas Carsul dalam Menurunkan Konsentrasi Chrome Hexavalent pada Limbah Tambang Nikel